Oleh: desrial62 | Agustus 22, 2008

Mengubah Sifat Kritis Diri Sendiri Jadi Hal Yang Positif

Apapun yang kita pikirkan sepenuhnya memiliki kekuatan pada diri sendiri. Apapun yang berkecamuk dalam pikiran kita, disadari ataupun tidak akan mempengaruhi tingkah laku, psikologi dan motivasi kita dalam bertindak. Pikiran kita dapat membuat kita jadi tergagap, menjatuhkan barang, atau mungkin membuat lupa apa yang hendak kita ucapkan. Menurut penelitian setiap orang berbicara pada diri sendiri sekitar 50.000 kali dalam sehari. Termasuk dalam penelitian psikologi, disebutkan 80% merupakan pembicaraan yang bersifat negatif, hal-hal semacam ‘Aku tak suka diriku sendiri… aku tak suka rambut lepekku hari ini…aku tak bisa menari…aku tak bisa berbicara dengan baik…aku terlalu gemuk …dan lain-lain.

Dan dalam pendeteksi kebohongan, diketahui kalau tubuh kita bereaksi atas apa yang kita pikirkan. Perubahan psikologis, seperti berubahnya detak jantung dan tarikan nafas, menjadi pertanda saat seseorang berbicara bohong. Sejatinya, seluruh sel dalam tubuh kita terpengaruh pada apa yang kita pikirkan. Pikiran negatif berpengaruh negatif pula pada tubuh Anda, membuat jadi lemah. Sedang pikiran positif mempengaruhi tubuh Anda dalam cara yang positif juga, membuat lebih rileks, terpusat dan sigap.

Ada prinsip inti yang Anda butuhkan untuk memahami tentang sifat terlalu kritis pada diri sendiri serta menilai diri sendiri, yaitu selalu termotivasi dengan cinta, selalu memiliki tujuan positif dan melakukan usaha positif untuk melakukannya. Masalahnya, tujuan postif tak bisa datang dalam sekejap mata. Dibutuhkan sebuah refleksi pada awalnya, disertai dengan paktik, seperti dalam segala hal, dan barulah datang perubahan. Berikut beberapa langkah yang Anda perlu kuasai dalam pikiran dan mengubah sikap kritis pada diri sendiri jadi sesuatu yang lebih positif.

1. Waktunya Untuk Mundur – Pada langkah awal dalam beberapa strategi untuk mengubah emosi atau sejarah pribadi adalah mundur dan merefleksikan tentang apa yang telah terjadi di dalam diri Anda. Ini merupakan cara bagi Anda untuk mundur dari apa yang selama ini terpikirkan dan melihatnya kembali secara jelas. Dengan melakukan cara ini, Anda berada dalam tingkat psikologi paling tinggi dimana perubahan dapat dilakukan dengan mudah. Seperti yang dikatakan Albert Einstein, ‘Masalah nyata yang kita hadapi tak dapat dipecahkan dalam level yang sama dari pikiran kita yang telah menciptakannya.’

2. Cari Tujuan Positif – Keindahan yang paling sempurna dari pikiran manusia adalah reflesivitas diri. Ini berarti Anda bukan hanya berpikir tentang kejadian, tapi juga apa yang Anda pikirkan tentang peristiwa yang paling spesifik. Itu seperti lapisan pikiran-pikiran yang membentuk di balik pikiran Anda dan jadi pecahan dalam beberapa detik. Sekarang, Anda perlu menggosok lapisan tersebut dan menemukan tujuan positif dari bagian diri sendiri yang hanya berpikir…. atau ‘Bagian apa dari diri sendiri yang hanya memikirkan… yang ingin hal terbaik dari diri Anda. Dan dimana Anda dapat menemukannya?

3. Merasakan Perubahan Emosi – Saat Anda telah menemukan tujuan positif, lalu akan segera menemukan keseluruhan bagian diri Anda yang baru. Bagian yang ingin jadi lebih baik, merasa lebih baik dan jadi apapun yang Anda sanggup lakukan. Dan setelah itu, perlahan tapi pasti, rasa percaya diri akan meningkat, Anda memiliki rasa percaya diri lebih, akan lebih percaya pada pemikiran Anda sendiri dan mampu mencapai lebih banyak hal.

4. Berterima Kasih Pada Diri Sendiri – Jika Anda telah menemukan rasa nyaman pada diri sendiri, tiba saatnya untuk melakukan permainan penghargaan dan berterima kasih pada diri sendiri untuk jadi manusia yang lebih baik. Karena Anda menyadari kalau diri Anda memiliki nilai yang unik, sama pentingnya dengan semua orang. Dan selanjutnya Anda dapat berusaha mencapai apa-apa yang Anda impikan dan menjalani hidup dengan lebih bahagia.

Pada dasarnya, pikiran negatif selalu hinggap dalam diri setiap orang. Perbedaan antara orang sukses dan yang bukan, adalah cara mereka belajar menguasai pikiran dan emosi dalam diri sendiri. Jadi, tugas Anda-lah untuk mengontrol apa yang Anda pikirkan, Anda bertanggungjawab 100% pada hal itu! (articlebiz/erl)


Tinggalkan komentar

Kategori